Balto, kisah nyata dari anjing serigala

Patung Balto di Central Park.

Ada banyak cerita yang beredar Balto, anjing serigala mitos yang menyelamatkan nyawa ratusan orang di Nome (Alaska). Hari ini ia dikenang sebagai pahlawan besar yang mampu membawa makanan dan obat-obatan untuk banyak anak yang menderita difteri. Ada banyak peringatan yang dibuat untuk menghormatinya.

Balto adalah anjing kampung antara Siberian Husky dan serigala yang lahir di kota kecil Nome, pada tahun 1923. Hanya dua tahun kemudian, pada awal tahun 1925, difteri mulai menyerang anak-anak di daerah tersebut, sehingga rumah sakit mulai sangat membutuhkan pengobatan. Lebih dari 1000 mil dari kota, di kota Anchorage, vaksin terdekat ditemukan, tetapi badai salju lebat menghalangi transportasi.

Tidak ada metode tradisional yang dapat menahan kondisi cuaca yang buruk, dan kota itu tampaknya benar-benar hancur oleh epidemi. Saat itulah salah satu penghuninya, disebut Gunnan kaasen, mengusulkan untuk bepergian dengan tim anjingnya. Rencananya adalah membawa narkoba di atas kereta luncur yang ditarik oleh lebih dari 100 anjing, termasuk Balto.

Menurut beberapa versi, dia membimbing anjing-anjing lainnya sepanjang jalan, tetapi yang lain mengatakan bahwa dia benar-benar mengambil tempat yang ditinggalkan oleh pemandu pertama, yang kakinya patah. Berkat kerja semua tim ini, vaksin dapat mencapai tujuan dan hentikan epidemi, meski nama Balto-lah yang tercatat dalam sejarah. Dan fakta bahwa seekor anjing setengah serigala mampu melaksanakan perintah manusia sangatlah mengejutkan.

Pers internasional menggemakan cerita ini, dan tak lama kemudian cerita itu akan terjadi Central Park Dari New York sebuah patung didedikasikan untuk pahlawan Balto, karya FG Roth, disertai prasasti yang bertuliskan: "Resistance - Fidelity - Intelligence". Dia juga memiliki patung terkenal lainnya di kampung halamannya.

Pada tahun 1927, Balto dan rekan-rekan pengelana dijual ke Kebun Binatang Cleveland, tempat ia menghabiskan tahun-tahun terakhirnya. Dia meninggal pada 14 Maret 1933, meninggalkan kisah indah di belakangnya. Itu dibalsem, dan hari ini dipajang di Museum Sejarah Alam Cleveland. Apalagi ceritanya sudah tiga kali dibuat film.


tinggalkan Komentar Anda

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Bidang yang harus diisi ditandai dengan *

*

*

  1. Penanggung jawab data: Miguel Ángel Gatón
  2. Tujuan data: Mengontrol SPAM, manajemen komentar.
  3. Legitimasi: Persetujuan Anda
  4. Komunikasi data: Data tidak akan dikomunikasikan kepada pihak ketiga kecuali dengan kewajiban hukum.
  5. Penyimpanan data: Basis data dihosting oleh Occentus Networks (UE)
  6. Hak: Anda dapat membatasi, memulihkan, dan menghapus informasi Anda kapan saja.